Hal tersebut diungkapkan Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti Supriadi Rustad dalam Konferensi Pers di Gedung C Komplek Kemdikbud. Hadir pula sebagai narasumber Staf Khusus Bidang Media Sukemi, Pembantu Rektor I Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Zainal Rafli dan Koordinator program SM-3T UNJ. Kecelakaan ini terjadi saat SMAN 1 Amfoang Barat Daya dan guru SM-3T berekreasi di pantai Tanjung Mas, Amfoang Barat Daya di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu siang, 4 April 2012. Ketiga korban tersebut adalah Rizki Susdiasto (guru dari UNJ), Heru (guru dari Universitas Pendidikan Ganesha) dan Mundhus (siswa kelas 2 IPA SMAN 1 Amfoang Barat Daya). Menurut Supriadi, secara moral Kemdikbud akan bertanggung jawab terhadap kelangsungan pendidikan keluarga korban.
Hal itu mengingat, selain terlibat dalam program yang digagas oleh Kemdikbud, para korban juga merupakan tumpuan harapan dari keluarga masing-masing. “Dikti akan memberikan beasiswa bagi satu anggota keluarga dari ketiga korban yang telah hilang tergulung ombak,” ujar Supriadi. Kakak dari korban Mundhus rencananya akan mendapat beasiswa S2 dari Ditjen Dikti untuk menjadi guru ataupun dosen. Sedangkan Keluarga Rizki dan Heru juga akan mendapatkan bantuan biaya pendidikan. Selain beasiswa, Kemdikbud juga tengah mengurus proses klaim asuransi. Klaim tersebut bisa dilakukan setelah kondisi korban dapat dipastikan. “Sebelum peserta SM-3T berangkat, mereka diberikan pelatihan ketahananmalangan selama dua minggu,” ujar Zainal. Ia menyayangkan musibah yang tidak dapat dihindarkan ini. Hingga saat ini, Mundhus telah ditemukan tewas. Sedangkan, kedua korban lainnya masih dalam pencarian.
Sumber dari: http://www.dikti.go.id/