Tampilkan postingan dengan label software anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label software anak. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 Agustus 2012

Bullying dari Verbal ke Virtual, Berdampak Besar pada Perkembanga Emosi Anak


Tidak dipungkiri bahwa kemajuan teknologi memudahkan orang dewasa dan juga anak usia sekolah atau usia remaja untuk berkomunikasi. Komunikasi dengan Guru, Orangtua, dan dengan teman sebayanya. Namun dalam masa perkembangan, masa mencari jati diri anak sering mengalami perubahan emosi dan sikap yang cepat.  Apalagi didukung dengan menggunakan IT khususnya Facebook, Twitter, Friendster, dan lainya.
Bagi pengguna facebook yang  mendapatkan gangguan dari teman dapat mencegahnya. Atau anda terganggu kenyamanan saat online. Anda dapat membatasi aktivitas dari situs-situs yang berbahaya, atau tautan download yang menjebak, phishing, atau tautan dari situs eksternal yang belum anda kenal. Sebagai tindakan jaga-jaga anda pengguna facebook dapat mendownload program norton safe family Wea for facebook di apps.facebook.com/notonsafeweb. 
Sebelum ada jejaring sosial, pelaku bullying hanya menggunakan kata-kata lisan, tulisan atau kode yang terlihat terbatas lingkungan sekolah saja. Namun dengan adanya jejaring sosial pelaku dapat menggunakan berbagai macam kode dan berdampak luas. Efeknya tidak terbatas karena sudah dunia maya, bisa dilihat banyak orang. Kode itu juga dapat bertahan lama sebelum si pelaku menghapusnya. Sangat berbahaya ini jika tidak segera ditangani.
Pelaku bullying  dapat melakukan dalam bentuk, email, massege instant,  (pesan pendek), image, video. Bentuk ini sangat menggangu atau bahkan menjadi beban negatif.  Ini ditambah ini diketahui banyak orang dan banyak teman.  Isi bullying berupa intimidasi, menghina, mengolok, pelecehan seksual, atau bahkan pemerasan.  Berdasarkan Norton oline Family Report tahun 2011, ada 62% dari anak-anak di seluruh dunia telah mengalami situasi online yang negatif, ini termasuk intimidasi lewat komputer dan ponsel.  Pengalaman negatif online ini dapat mengakibatkan beban emosional bagi anak. Salah satu emosi yang timbul adalah anak menjadi takut, mudah marah, jengkel, jijik dan terkejut.
Orang tua dapat memperhatikan perubahan perilaku anaknya dalam beberapa hal berikut:
  1. Mudah marah, faktor kemarahan yang lama menjadi fustrasi  setelah menggunakan internet atau telpon.
  2. Menghindari kegiatan yang biasanya suka mereka lakukan dan orang-orang yang suka mereka temui sebelumnya.
  3. Perhatian anak menjadi terganggu,  bahkan mudah terganggu dan kinerja akademik menurun.
Jika  anda sebagai orang tua mulai melihat tanda-tanda yang demikian, maka sebagai orang tua yang sebaiknya dilakukan adalah: pertama dengan anaknya sendiri, dan kedua adalah tindakan lebih lanjut.
Tindakan pada anak adalah melakukan pendekatan dan komunikasi yang baik. Berbicara terbuka pada anak, apa yang dialami dan apa penyebabnya.  Tindakan ini  biar anak mau bercerita atau bahkan b oleh ditemani saat online. Usaha ini untuk menjaga kualitas hubungan antara anak dan orang tua, sebagai tindakan preventif akan bahaya bullying online.
Tindakan kedua, jika anak anda sudah menjadi korban, adalah:
  1.  Dokumentasikan tindakan intimidasi tersebut dan melaporkan pada pihak yang berwajib.
  2. Jika intimidasi di sekolah, maka laporkan kepada pihak sekolah.
  3. Jika mungkin, anda bisa berbicara dengan orangtua atau mempertemukan ke anak sekaligus dengan kedua orangtuanya akan lebih baik.
  4. Jika ancaman yang membahayakan, maka dilaporkan saja kepada pihak berwajib.
Dari sini jelas bahwa secara sosial teknologi sangat bermanfaat, namun juga ada bahaya yang besar. Maka sebagai masyarakat modern tidak mungkin menutup diri dari teknologi komunikasi, langkah yang tepat adalah memberikan pengertian pada anak. Anak tetap didorong untuk memanfaatkan ITC dengan baik. Karena kalau melanggar ada uu tentang transaksi data elekstronik.

Sumber: Kr, Senin 23 April 2012, halaman 14.


Twitter Delicious Digg Favorites More