Tampilkan postingan dengan label GMT waktu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label GMT waktu. Tampilkan semua postingan

Rabu, 29 Agustus 2012

Waktu universal (Universal Time dan GMT (Greenwich Mean Time) serta Mekah sebagai pengganti Waktu dunia


Waktu universal (bahasa Inggris Universal Time, disingkat UT) adalah satu ukuran waktu yang didasari oleh rotasi bumi. Satuan ini adalah kelanjutan modern dari GMT (Greenwich Mean Time), yaitu, mean waktu matahari di meridian di Greenwich, Inggris, yang secara lazim dianggap sebagai bujur geografis 0 derajat.
GMT sering secara keliru dianggap sebagai kesamaan dari UTC. Sebenarnya, GMT yang dulu telah dibagi dua, menjadi UTC dan UT1.
Sebelum diperkenalkannya standar waktu, setiap kota menyetel waktunya sesuai dengan posisi matahari di tempat masing-masing. Sistem ini bekerja dengan baik sampai diperkenalkannya kereta api, yang memungkinkan untuk berpergian dengan cepat namun memerlukan seseorang untuk terus-menerus mencocokan jamnya dengan waktu lokal yang berbeda-beda dari satu kota ke kota lain. Standard waktu, dimana semua jam di dalam satu daerah menggunakan waktu yang sama, dibuat untuk memecahkan masalah perbedaan waktu seperti dalam perjalanan kereta api di atas.
Standar waktu membagi-bagi bumi kedalam sejumlah "zona waktu", masing-masing melingkupi (dalam teorinya) paling sedikit 15 derajat. Semua jam di dalam zona waktu ini disetel sama dengan jam lainnya, tapi berbeda sebanyak satu jam dari jam-jam di zona waktu yang bertetanggaan. Waktu lokal di Royal Greenwich Observatory di Greenwich, Inggris, dipilih sebagai standard di Konferensi Meridian Internasional tahun 1884, yang memicu penyebaran pemakaian Greenwich Mean Time untuk menyetel jam di dalam suatu daerah. Lokasi ini dipilih karena sampai tahun 1884, dua pertiga dari semua peta dan bagan menggunakannya sebagai meridian utama (prime meridian).
Penggunaan GMT sebagai standar waktu sebenarnya kurang tepat. Karena saat ini Greenwich hanya sebagai garis meridian 0° yangditetapkan berdasarkan pada Konferensi Meridian Internasional di Washington DC pada Oktober 1884 yang dihadiri perwakilan 25 negara. Tapi bila berbicara tentang standar waktu itu sendiri, standar waktu yang digunakan sekarang adalah UTC(Coordinated Universal Time).
UTC adalah standar waktu yang mengikuti TAI(International Atomic Time). TAI merupakan hasil kalkulasi BIPM (Bureau International des Poids et Mesures/International Bureau of Weights and Measures) atas dasar pengukuran pada lebih dari 200 jam atom (atomic clock) yang dioperasikan oleh lembaga metrologi and lembaga observatori lainnya di lebih dari 30 negara di seluruh dunia.BIPM mengestimasi bahwa TAI tidak akan bergeser lebih dari satu mikrosekon pertahun, atau kurang dari 1 sekon dalam sejuta tahun.
Sedangkan Greenwich Mean Time (GMT) ekivalen dengan universal time (UT). GMT merupakan sebutan 'awam' bagi standar waktu; sedangkan UT lebih 'ilmiah'. Perbedaan antara UTC and UT adalah bahwa UTC berbasis waktu atomik (yaitu TAI) sedangkan UT berbasis pengamatan astronomis.
Karena rotasi bumi tidak seragam (terkadang lebih pelan atau lebih cepat secara kompleks), maka perjalanan UT juga tidak konsisten. Skala waktu UT yang dikoreksi untuk mengkompensasi ketidakseragaman rotasi bumi tersebut, dinotasikan dengan UT1.
Atas rekomendasi  dari IER (International Earth Rotation and Reference Systems), maka ditambahkan leap seconds pada TAI agar mendekati UT1 bertujuan untuk menjamin bahwa dalam setahun posisi tertinggi Matahari tidak bergeser lebih dari 0.9 sekon dari pukul 12:00:00 UTC pada garis meredian Greenwich. Dengan demikian UTC merupakan referensi skala waktu yang lebih modern dari Greenwich MeanTime(GMT) karena GMT berbasis pada posisi matahari (waktu Solar) murni. Sampai saat ini telah ditambahkan 34 sekon ke UTC. Terakhir dilakukan pada 31 Desember 2008.
Sudah saatnya kita meluruskan pemahaman tentang standar waktu. Di Indonesia sendiri,realisasi fisik dari UTC dikelola di Laboratorium Standar Waktu & Frekuensi, Puslit KIM - LIPI, dinotasikan sebagai UTC(KIM). Sistem time keeping yang dibangun, didukung oleh beberapa Cesium Clocks, Hidrogen Maser dan GPS Time Transfer System yang mengimplementasikan BIPM All-in View dan Common View untuk menjamin UTC(KIM) mendekati UTC dalam orde nanosecond. Masyarakat Indonesia dapat mensinkronkan waktunya dengan waktu UTC(KIM) dengan menggunakan layanan NTP(Network Time Protocol) atau dapat dilihat secara langsung di http://time.kim.lipi.go.id.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Waktu_Universal
http://blog.sivitas.lipi.go.id/blog.cgi?isiblog&1192001004&&&1036007925&&1282191057&amoh001&1282190084


Twitter Delicious Digg Favorites More