Tidak dipungkiri bahwa kemajuan teknologi memudahkan orang dewasa dan juga
anak usia sekolah atau usia remaja untuk berkomunikasi. Komunikasi dengan Guru,
Orangtua, dan dengan teman sebayanya. Namun dalam masa perkembangan, masa
mencari jati diri anak sering mengalami perubahan emosi dan sikap yang
cepat. Apalagi didukung dengan menggunakan IT khususnya Facebook,
Twitter, Friendster, dan lainya.
Bagi pengguna facebook yang mendapatkan gangguan dari teman dapat
mencegahnya. Atau anda terganggu kenyamanan saat online. Anda dapat membatasi
aktivitas dari situs-situs yang berbahaya, atau tautan download yang menjebak,
phishing, atau tautan dari situs eksternal yang belum anda kenal. Sebagai
tindakan jaga-jaga anda pengguna facebook dapat mendownload program norton safe
family Wea for facebook di apps.facebook.com/notonsafeweb.
Sebelum ada jejaring sosial, pelaku bullying hanya menggunakan kata-kata
lisan, tulisan atau kode yang terlihat terbatas lingkungan sekolah saja. Namun
dengan adanya jejaring sosial pelaku dapat menggunakan berbagai macam kode dan
berdampak luas. Efeknya tidak terbatas karena sudah dunia maya, bisa dilihat
banyak orang. Kode itu juga dapat bertahan lama sebelum si pelaku menghapusnya.
Sangat berbahaya ini jika tidak segera ditangani.
Pelaku bullying dapat melakukan dalam bentuk, email, massege
instant, (pesan pendek), image, video. Bentuk ini sangat menggangu atau
bahkan menjadi beban negatif. Ini ditambah ini diketahui banyak orang dan
banyak teman. Isi bullying berupa intimidasi, menghina, mengolok,
pelecehan seksual, atau bahkan pemerasan. Berdasarkan Norton oline Family
Report tahun 2011, ada 62% dari anak-anak di seluruh dunia telah mengalami
situasi online yang negatif, ini termasuk intimidasi lewat komputer dan
ponsel. Pengalaman negatif online ini dapat mengakibatkan beban emosional
bagi anak. Salah satu emosi yang timbul adalah anak menjadi takut, mudah marah,
jengkel, jijik dan terkejut.
Orang tua dapat memperhatikan perubahan perilaku anaknya dalam beberapa hal
berikut:
- Mudah marah, faktor kemarahan yang lama menjadi
fustrasi setelah menggunakan internet atau telpon.
- Menghindari kegiatan yang biasanya suka mereka
lakukan dan orang-orang yang suka mereka temui sebelumnya.
- Perhatian anak menjadi terganggu, bahkan
mudah terganggu dan kinerja akademik menurun.
Jika anda sebagai orang tua mulai melihat tanda-tanda yang demikian,
maka sebagai orang tua yang sebaiknya dilakukan adalah: pertama dengan anaknya
sendiri, dan kedua adalah tindakan lebih lanjut.
Tindakan pada anak adalah melakukan pendekatan dan komunikasi yang baik.
Berbicara terbuka pada anak, apa yang dialami dan apa penyebabnya.
Tindakan ini biar anak mau bercerita atau bahkan b oleh ditemani saat
online. Usaha ini untuk menjaga kualitas hubungan antara anak dan orang tua,
sebagai tindakan preventif akan bahaya bullying online.
Tindakan kedua, jika anak anda sudah menjadi korban, adalah:
- Dokumentasikan tindakan intimidasi tersebut dan
melaporkan pada pihak yang berwajib.
- Jika intimidasi di sekolah, maka laporkan kepada
pihak sekolah.
- Jika mungkin, anda bisa berbicara dengan
orangtua atau mempertemukan ke anak sekaligus dengan kedua orangtuanya akan
lebih baik.
- Jika ancaman yang membahayakan, maka dilaporkan
saja kepada pihak berwajib.
Dari sini jelas bahwa secara sosial teknologi sangat bermanfaat, namun juga
ada bahaya yang besar. Maka sebagai masyarakat modern tidak mungkin menutup
diri dari teknologi komunikasi, langkah yang tepat adalah memberikan pengertian
pada anak. Anak tetap didorong untuk memanfaatkan ITC dengan baik. Karena kalau
melanggar ada uu tentang transaksi data elekstronik.
Sumber: Kr, Senin 23 April 2012, halaman 14.