Tampilkan postingan dengan label beasiswa prasejahtera. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label beasiswa prasejahtera. Tampilkan semua postingan

Rabu, 29 Agustus 2012

PMPAP, Beasiswa Unila untuk Mahasiswa Prasejahtera


JAKARTA - Proses mengenyam bangku kuliah memang tidak mudah bagi mereka yang tidak mampu. Namun, kini sudah banyak beasiswa yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa dari kalangan ekonomi rendah.
Di Universitas Lampung (Unila), ada akses yang benar-benar ditujukan bagi mereka yang berasal dari keluarga prasejahtera, yakni jalur Penerimaan Mahasiswa Perluasan Akses Pendidikan (PMPAP). Mahasiswa baru yang lulus melalui jalur ini akan mengikuti seleksi ketat untuk memastikan jika dia benar-benar berhak untuk mendapatkan bantuan biaya pendidikan selama delapan semester.
Baru-baru ini, Rektor Unila Sugeng P Hariantomengambil sumpah 389 mahasiswa baru yang lolos jalur PMPAP ini. Menurut Rektor, sumpah tersebut merupakan bukti kepercayaan kampus terhadap para mahasiswa baru.
“Jika kemudian hari mereka terbukti tidak berhak menerima beasiswa PMPAP ini, maka mereka bersedia dicabut haknya sebagai mahasiswa Unila. Tidak hanya itu, mereka juga bersumpah untuk memafaatkan kesempatan ini dengan sungguh-sungguh,” ungkap Sugeng, seperti dinukil dari laman Unila, Senin (27/8/2012).
Program yang sudah memasuki tahun kedua ini merupakan sebuah komitmen untuk memutus garis kemiskinan di Lampung yang dilakukan oleh Unila. Pihak Unila sangat berharap, memberikan kesempatan bagi mereka yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi adalah pilihan yang tepat.
“Maka dari itu, target bidikan kami benar-benar mahasiswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu dalam bidang ekonomi keluarganya, baru kami lihat kemampuan akademik yang berhasil mereka catatkan,” ujar Sugeng.
Sugeng menjelaskan, tahun lalu, PMPAP membantu 300 mahasiswa. Sementara, tahun ini pendaftar PMPAP ini mencapai 1.800-an orang, namun hanya 389 orang yang diterima.
“Beasiswa PMPAP ini juga merupakan jalur khusus untuk mahasiswa yang tidak mampu bersaing di jalur Seleksi Nasional (SNMPTN) Tulis maupun Undangan, ataupun jalur Beasiswa Bidik Misi. Kalau mereka bisa bersaing secara akademik melalui jalur tersebut tentu sangat baik. Namun, cukup sulit bagi mereka untuk menyaingi mahasiswa yang mampu,” jelas Sugeng.
Sugeng memaparkan, kesempatan ini diberikan sampai delapan semester penuh. Jika ada tambahan masa kuliah, maka beasiswa akan diberhentikan secara otomatis. Karena itu, pihak Unila berharap, para penerima beasiswa akan memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.
“Dulu saya juga anak kampung, Waktu dulu saya ke Institut Pertanian Bogor (IPB), modal saya hanya tiga lembar baju dan celana. Jadi mereka tidak perlu minder kuliah melalui jalur ini,” kenang Sugeng.(rfa).

Sumber: Okezone


Twitter Delicious Digg Favorites More